7.1. What is the fundamental difference between the structured analysis and object-oriented strategies for requirements analysis?
Perbedaan mendasar antara structured analysis dan object-oriented analysis yaitu, structured analysis mempertimbangkan data dan proses yang mengubah data menjadi entitas terpisah. Sedangkan object-oriented analysis lebih terfokus pada definisi kelas dan cara bagaimana mereka berkolaborasi antar kelas untuk memenuhi kebutuhan customer/pelanggan.
7.2. In a data flow diagram, does an arrow represent a flow of control or something else?
Ya, arrow pada DFD (Data Flow Diagram) merepresentasikan flow/urutan pergerakan objek data, dan harus diberikan label/nama khusus.
7.3. What is “information flow continuity” and how is it applied as a data flow diagram is refined?
Information flow continuity adalah suatu keadaan untuk mempertahankan input dan output yang sama setiap ada perbaikan agar mampu menghasilkan sistem yang konsisten. Untuk itu, maka information flow continuity perlu dimaintain tiap level. Hal ini sering terjadi saat terlalu banyak detail untuk ditampilkan diawal.
7.4. How is a grammatical parse used in the creation of a DFD?
Pendekatan yang sederhana dan efektif untuk memperluas level 0 DFD ke level 1 adalah dengan melakukan “Grammatical Parse” pada deskripsi masalah. Caranya adalah dengan mengidentifikasi kata benda dan kata kerja pada deskripsi masalahnya. Biasanya kata benda mewakili entitas eksternal, objek data atau penyimpanan data (data stores) dan kata kerja mewakili proses. Walaupun grammatical parsing bukan yang terbaik, tetapi kita dapat mengumpulkan banyak informasi yang berguna untuk membuat DFD.
7.5. What is a control specification?
Control specification (CSPEC) merupakan representasi dari perilaku sistem, pada level yang telah direferensikan, dalam 2 cara berbeda. Control specification mengandung state diagram yang merupakan spesifikasi sekuensial suatu perilaku/behavior. Control specification juga dapat berisi tabel aktivasi program, spesifikasi kombinasi dari perilaku/behavior.
7.6. Are a PSPEC and a use case the same thing? If not, explain the differences.
Process specification (PSPEC) digunakan untuk menggambarkan semua proses flow model yang muncul pada level/tingkat akhir perbaikan. Isi dari PSPEC dapat berupa teks naratif, deskripsi bahasa program desain/program design language (PDL) dari suatu algoritma, persamaan matematika, tabel, atau UML activity diagram. Sedangkan use case adalah salah satu jenis flow model diagram. Jadi dapat disimpulkan bahwa use case merupakan bagian dari PSPEC.
7.7. There are two different types of “states” that behavioral models can represent. What are they?
Passive state dan active state.
Passive state adalah sebuah keadaan/status saat ini dari semua atribut suatu objek. Sedangkan active state dari suatu objek menunjukkan status objek tersebut saat object tersebut diproses atau saat mengalami transformasi.
7.8. How does a sequence diagram differ from a state diagram. How are they similar?
Sequence diagram dan state diagram sama-sama menampilkan objek yang berpartisipasi dalam flow/urutan melalui use case dan juga pesan yang dikirim antar objek.
Perbedaannya adalah sequence diagram berdasarkan waktu, sedangkan state diagram tidak.
Contoh Sequence Diagram dan State Diagram:
7.9. Suggest three requirements patterns for a modern mobile phone and write a brief
description of each. Could these patterns be used for other devices. Provide an example.
7.10. Select one of the patterns you developed in Problem 7.9 and develop a reasonably com- plete pattern description similar in content and style to the one presented in Section 7.4.2.
7.11. How much analysis modeling do you think would be required for SafeHomeAssured .com? Would each of the model types described in Section 7.5.3 be required?
Tidak semua model perlu dianalisis untuk SafeHomeAssured.com, karena secara garis besar, website tersebut sudah cukup baik untuk digunakan oleh sebagian user. Hanya saja, model yang perlu untuk dianalisis adalah Content model dan Configuration model karena tampilan serta infrastruktur websitenya yang kurang menarik.
7.12. What is the purpose of the interaction model for a WebApp?
Tujuan interaction model pada WebApp adalah untuk menjelaskan cara agar user/pengguna dapat berinteraksi dengan WebApp.
7.13. It could be argued that a WebApp functional model should be delayed until design.
Present pros and cons for this argument.
Pros : Apabila functional model dibuat setelah desain, maka kita dapat lebih mudah untuk merancang serta mengembangkan kekurangan dari WebApp yang telah kita buat.
Cons : Namun, apabila functional model terlebih dahulu dibuat, hal tersebut juga dapat membantu kita dalam merancang serta memberi gambaran WebApp seperti apa yang akan kita buat.
7.14. What is the purpose of a configuration model?
Configuration model bertujuan untuk menggambarkan lingkungan dan infrastruktur daripada suatu webapp, yaitu mengenai tampilan dan tata letak.
7.15. How does the navigation model differ from the interaction model?
Navigation model lebih menjelaskan pada bagaimana user dapat mencapai pada apa yang diinginkan, sedangkan interaction model menjelaskan mengenai bagaimana webapp tersebut berinteraksi dengan user.